Subscribe For Free Updates!

We'll not spam mate! We promise.

Jumat, 11 Desember 2015

Kedokan Ranca Desa Bunder Jimpret

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

YouTube Kedokan Ranca :

Lokasi Kedokan Ranca di Blok Ranca Gede RT. 05 RW 02
Desa Bunder Jimpret
Kecanatan Widasari
Kabupaten Indramayu

Kamis, 26 November 2015

Buyut Tiong Desa Bunder Jimpret

Buyut Tiong Desa Bunder Jimpret

Terletak di Desa Bunder Jimpret RT. 04 R. 02 Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu
 
 
 

Selasa, 24 November 2015

Tambak Kali Asin Desa Bunder Jimpret



YouTube Tambak :


Jumat, 23 Oktober 2015

PUSTU (Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu) Desa Bunder Jimpret

Puskesmas Pembantu (Pustu) adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu memperluas jangkauan Puskesmas dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil serta jenis dan kompetensi pelayanan yang disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan sarana yang tersedia.
Fungsi Pustu :
Untuk melancarkan pelaksanaan fungsi pelayanan kesehatan masyarakat, puskesmas pembantu merupakan bagian utama dalam jaringan pelayanan puskesmas.
Dalam jaringan pelayanan Puskesmas di setiap wilayah Desa dan kelurahan pustu merupakanbagian integral dari puskesmas.
Dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil dan derajat kecanggihan yang lebih rendah.
Di Kabupaten masalah keterbatasan penduduk miskin untuk menjangkau pelayanan kesehataan juga sangat terasa.
Dengan berbagai hambatan, letak geografis dan sarana transportasi seharusnya pustu menjadi pilihan masyarakat untuk dimanfaatkan karena merupakan satu-satunya pelayanan kesehatan yang bisa di jangkau oleh masyarakat.
Namun kenyataannya pemanfaatan pustu masih sangat rendah.

PERAN DAN FUNGSI PIMPINAN PUSKESMAS PEMBANTU
I. TUGAS PIMPINAN PUSKESMAS PEMBANTU :
1. MELAKSANAKAN PELAYANAN KESEHATAN PROMOTIF, PREVENTIF DAN TIDAK MENGABAIKAN KURATIF DAN REHABILITATIF. SEPERTI :
A. KIA                                          :             
- Pembinaan dukun bersalin
- Pemeriksaan bumil dan buteki
- Pertolongan persalinan
- Pemeriksaan bayi dan balita
- Ante natal care
- Penyuluhan.
B. KB
- Motivasi KB
- Pelayanan kontrasepsi dan komplikasi atau dirujuk ke puskesmas.
C. Imunisasi dan penanggulangan diare
- Imunisasi pada bayi, ibu hamil dan anak sekolah
- Penanggulangan diare
- Distribusi oralit
- Penyuluhan
D. Perbaikan gizi
- Penyuluhan gizi
- Pemberian vitamin a pada balita
- Pemberian tablet besi pada ibu hamil
E. Pengobatan
- Melaksanakan program pengobatan.
- Melakukan rujukan penderita
F. Kesehatan lingkungan
- Penyuluhan dan penggerakan peran serta masyarakat dalam pembangunan, pemeliharaan dan pemanfaatan samijaga oleh masyarakat.
- Pemantauan keadaan kesehatan lingkungan.
2. MENGGERAKKAN, MENGEMBANGKAN DAN MEMBINA MASYARAKAT DESA DI WILAYAH KERJANYA AGAR BERPERILAKU HIDUP SEHAT
3. MEMBANTU UPAYA MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT DI WILAYAH KERJANYA DALAM HAL:
- Telibat langsung dalam Lokakarya Mini di Puskesmas.
- Telibat langsung dalam Pertemuan tingkat desa.
- Melatih  dan membimbing kader Dalam melaksanakan kegiatan Program kesehatan di masyarakat.
- Memberikan pelayanan langsung di meja 5 pada setiap kegiatan Posyandu.
4. MELAKSANAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN, INVENTARISASI PERALATAN MEDIS, NON MEDIS DAN OBAT
5. MELAKUKAN PENCATATAN DAN PELAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS PEMBANTU.
6. MERENCANAKAN KEGIATAN TAHUNAN.
7. MEMANTAU KEGIATAN-KEGIATAN KESEHATAN DALAM WILAYAH KERJANYA.
8. MEMBIMBING MEMBINA DAN MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KEMAMPUAN STAFNYA.
9.  MELAKUKAN KOORDINASI LINTAS SEKTORAL.
10.MELAKUKAN PEMANTAUAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
PUSTU Desa Bunder Jimpret
Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu

Rabu, 21 Januari 2015

Asal Usul Desa Bunder Jimpret

Foto Anak-Anak Bunder Jimpret di Depan Bali Desa Bunder :
Cerita tentang asal-usul Desa Bunder - Jimpret ini kami dapatkan dari berbagai sumber baik kakek-kakek, nenek-nenek, orang tua yang sudah hidup selama berpuluh-puluh tahun.
Menurut Ceritanya yaitu sebagai berikut :
Dahulu kala sebelum bernama Desa Bunder - Jimpret, desa ini merupakan padukuhan/cantilan kecil yang bernama Bunder Girang.
Konon Nama Bunder Sendiri di ambil dari nama Kedokan Bunder.
Posisinya Kedokan Bunder sendiri tepatnya di Bunder Kolot atau di RT. 12 (tidak jauh dari rumahnya bapak Samin).
Persisnya di pertigaan arah gang Bunder yang menghubungkan Desa Ujung Aris, di sebelah barat pertigaan/gang itu.
Sebelum tahun 1911 Balai Desa Bunder Girang sendiri dahulunya di samping jalan Kereta Api sebleah selatan/kidul dari rel Kereta Api (Saya sendiri tidak tahu persis posisi/bekas Balai Desa Bunder Girang).

Foto Bambu Ori alias Jimpret :

Foto Bambu Ori Nama Lain Dari Jimpret :

Pada tahun 1909 pembangunan jalan Kerata Api mulai dilaksanakan pada jaman Penjajahan Belanda tersebut.
Lantas tahun 1911 pembangunan jalan kereta api resmi selesai dan mulai di gunakan.
Balai desa Bunder Girang sendiri posisinya berdekatan dengan rel kereta api.
Karena Balai Desa Bunder Girang di samping rel kereta api dan bila ada kereta api lewat, konon Belanda menembaki dari atas kereta api.
Sehingga masyarakat Bunder Girang pun merasa tidak nyaman/ketakutan karena ulah Belanda tersebut.
Lantas, kuwu Urip/Sarum dan para toko masyarakat, merencanakan perpindahan Desa dan Balai Desa ke Jimpret.

YouTube Jimpret alias Bambu Ori

 
Pada tahun 1912 Desa/Balai Desa Bunder Girang mulai bebenah pindah ke Jimpret.
Persisnya Balai Desa baru Posisinya di sebelah utara/lor tower Indosat.
Pada tahun 1916 Balai Desa Bunder Girangpun pindah lagi di Balai Desa yang hingga sampai saat ini masih di pergunakan.
Pada saat perpindahan ke Jimpret, dahulunya masih hutan belantara, di sekitar Jimpret masih di tumbuhi Barongan Pring/Bambu Ori.
Nama Jimpret pun tak lain dan tak bukan di ambil dari Barongan Pring/Bambu Ori tersebut (Baru tau kalau nama Jimpret itu nama lain dari BARONGAN PRING ORI).
Asal Usul Desa Bunder Jimpret (Oleh bapak Mastani) :

YouTube Asal Usul Desa Bunder Jimpret Versi Bpk. Mastani Part 1 :

 

YouTube Asal Usul Desa Bunder Jimpret Versi Bpk. Mastani Part 2 :

 
Pembukaan Jimpret sendiri bukan hanya dari masyarakat Bunder Girang, melainkan dari berbagai desa lain pun ikut andil membuka lahan baru dan membababat Barongan Pring.
Di antaranya orang-orang yang membedah Jimpret yaitu dari Desa, Junti, Segeran, Cibereng, Pengauban, Waru, Bulak, Gintung dll.
Sehingga Desa Bunder yang semula kecil menjadi semakin meluas dan banyak dihuni oleh penduduk.
Nama Bunder Girang pun perlahan-lahan tergantikan dengan sebutan Bunder Jimpret.
Bahkan nama Bunder sendiri tidak begitu di kenal khususnya di Kabupaten Indramayu.

Bahkan di Majalengkapun nama Desa Bunder tidak ada yang tau.
Justru lebih kesohor/terkenalnya dengan sebutan Jimpret.

YouTube Asal Usul Desa Bunder Jimpret Versi Bpk. Carmadi Part 3 :

 
Desa Bunder lama kelamaan menjadi Desa yang ramai dihuni oleh penduduk yang hidup rukun saling bekerjasama gotong royong membangun Desa.
Di blok Bunder Kolot pun yang di katakan tua dari blok Jimpret, kalah pesat dalam segi perkembagan penduduk, pembangunan dll dengan blok Jimpret.

YouTube Asal Usul Desa Bunder Jimpret Versi Alm. Nyai Tapleng Part 4 :

 
Adapun Susunan Kuwu yang menjabat di Desa Bunder yaitu :
1891-1916 Kuwu Urip/Sarum (25 tahun)
1917-1934 Kuwu Cari (17 tahun)
1935-1944 Kuwu Wancar/Mengod (9 tahun)
1945-1947 Kuwu Warnitem {Diculik belanda/Jepang] (3 tahun)
1947-1947 Kuwu Arya (-+ 1 tahun)
1947-1948 Kuwu Warnitem (PJS/Kuwu sementara)
1949-1954 Kuwu Wasja/Sutinah (5 tahun)
1950-1955 ada Kuwu karena ketakutan dengan DI
1955-1959 Kuwu Masta/Munil (5 tahun)
1959-1959 Tidak ada kuwu karena ketakutan dengan DI
1959-1963 Kuwu Ahmad [Satu-satunya Kuwu Bunder yang mengundurkan diri] (3 tahun)
1963-1968 Kuwu Supandi (6 tahun)
1968-1978) Kuwu Abdurokhim ( 10 tahun)
1978-1988 Kuwu H. Margana (10 Tahun)
1988-1997 Kuwu H. Tarmidi (10 tahun)
1997-2008 Kuwu H. Darun (10 tahun)
2008-2014 Kuwu H. Waryi (6 tahun)
5 Maret 2014 - 11 Januari 2015 PJS Kuwu Suwendi (1 Tahun)
11 Januari 2015 Kuwu Suwendi sampai sekarang.

YouTube Asal Usul Desa Bunder Jimpret Versi Bpk. Rasman Part 5 :

 
Itulah sekelumit sejarah atau asal muasal Desa Bunder Jimpret.
Semoga yang sedikit ini dapat mengurangi rasa haus pembaca dalam mencari literature sejarah khususnya sejarah Desa Bunder Jimpret dan umumnya sejarah kabupaten Indramayu.

YouTube Asal Usul Desa Bunder Jimpret Full 5 Versi :

Mohon koreksi bila ada kesalahan, karena penulis hanya menginginkan kesempurnaan demi Asal Muasal Desa Bunder Jimpret kita tercinta.
Karena demi pengetahuan Anak Cucu Bunder Jimpret di masa yang akan datang.

 


Foto Anak-Anak Bunder Jimpret di Depan Bali Desa Bunder : - See more at: http://deddydoank.blogspot.com/2014/03/asal-usul-desa-bunder-jimpret.html#sthash.5ZGLdn8m.dpuf

Desa Bunder Jimpret Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu


Desa Bunder terletak dibagian barat kecamatan Widasari Kab. Indramayu  dari jalur pantura Widasari sekitar 3 KM, Desa Bunder memiliki dua bagian di batasi dengan jembatan, yang biasa disebut dengan sasak telu (jembatan tiga). Maksudnya ada tiga cabang jalan arah ke Wanasari arah ke Jimpret dan arah ke Bunder. Desa Bunder sendiri ada dua yang disebut dengan Bunder dan Jimpret, masing-masing dibedakan dengan jalan yang cabang.
Masyarakat desa Bunder masih percaya dengan ritual-ritual, seperti Sedekah Bumi. Di desa Bunder ada tempat yang dinamakan kedokan kartem yang terletak di tengah-tengah persawahan. Yang biasa pada hari tertentu masyarat pada membikin tumpeng untuk acara tahunan Sedekah Bumi dan diserahkan ke tempat keramat tersebut. Banyak masyarakat yang percaya dengan hal yang mitos tersebut.
Desa Bunder memiliki masjid yang lumayan besar, yaitu masjid Jami Baitul Ma’mur yang terletek  sejajar dengan kantor Balai Desa Bunder.
Masyarakat Desa Bunder pekerjaannya yang bervareasi seperti Petani, Pedagang, Wiraswasta, Guru, dll. Masyarakat desa Bunder mayoritasnay adalah pentani karena sawah di desa Bunder sangat luas sekali. Perekonomian yang meningkat sangat derastis di desa Bunder apabila  panen tiba . Dan banyak juga masyarakat yang kerja di luar daerah maaupun luar Negeri.

Deskripsi Kondisi Geografis dan Sosiokultural Desa Bunder
Desa Bunder adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu, dengan koordinat 6o27’50 LS dan 108o15’57 BT serta memiliki luas wilayah 216,98 Ha. Sedangkan untuk populasi Desa Bunder, berjumlah 4.687 jiwa. Desa ini berbatasan dengan:
a.       Sebelah Utara   : Desa Tamansari (Tegal Bedug) dan Ujung Aris.
b.      Sebelah Timur   : Desa Widasari dan Kongsi Jaya.
c.       Sebelah Selatan : Desa Kalensari.
d.      Sebelah Barat    : Desa Telagasari dan Nunuk
Kondisi ketinggian tanah dari permukaan air laut adalah 0,5 m dengan suhu rata-rata 31o C. Jarak dari pusat pemerintahan Kecamatan 3 KM. Penduduk Desa Bunder pada umumnya menggunakan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air untuk sehari-hari, tetapi berhubung airnya asin sehingga air ini tidak dipakai untuk minum.
Penduduk Desa Bunder mayoritas beragam Islam. Daerahnya terdiri dari 4 Rukun Warga (RW) dan 12 Rukun Tetangga (RT) serta mempunyai 3 Masjid Jami’ dan 17 Mushola. Adapun kegiatan keagamaan yang sudah berjalan yaitu jamiah qulhu dan jamiah ibu-ibu yang rutin dilaksanakan seminggu sekali di setiap mushola.
Bidang Pendidikan
Pendidikan formal di Desa Bunder hanya terdapat 3 Sekolah Dasar (SD), yaitu SDN I Bunder, SDN II Bunder, dan SDN III Bunder. Sedangkan pendidikan non formal terdiri dari 1 Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA), 2 TK/TPA yang lokasinya di samping DTA dan di Balai Desa.
-          Bidang Ekonomi
Desa Bunder termasuk daerah pertanian yang hasil utamanya adalah padi dan sebagian merupakan tanaman palawija seperti kacang panjang, bawang merah, dan ketimun.
Perekonomian Desa Bunder mayoritas berasal dari pertanian ini, setiap orang hampir semua warga mempunyai sawah masing-masing sedangkan sisanya menjadi buruh tani. Berdasarkan data yang ada, jumlah kepala keluarga yang bekerja 998 jiwa dan yang tidak bekerja mencapai 494 jiwa.
-          Bidang Kesehatan dan Lingkungan
Fasilitas kesehatan di Desa Bunder sangat kurang, hanya terdapat satu unit puskesmas desa yang ditangani oleh seorang bidan desa serta perlatan dan obat-obatan yang tidak memadai. Sedangkan keadaan lingkungan di Desa Bunder kurang begitu bersih dan setiap kali musim hujan terendam banjir, hal ini dikarenakan drainase (saluran air) yang tidak ditata dengan baik karena kesadaran masyarakat yang kurang.
Bidang Sosial dan Organisasi Pemerintahan Rasa kebersamaan atau gotong royong di masyarakat Desa Bunder hampir punah dikarenakan situasi politik yang tidak bersih, contohnya pemilihan kepala desa dengan money politic sehingga sebagian besar masyarakat kecewa dan susah untuk bekerja sama. pemerintah Desa Bunder dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang dibantu oleh perangkat desa yang membawahi 4 RW dan 12 RT. Pemerintahan Desa Bunder didukung oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD), MUI, LPM, Karang Taruna, PIK-KRR dll.

Bunder Jimpret

Sudah lama aku pengen banget nulis tentang profil dari tanah kelahiranku yaitu desa Bunder.
Desa Bunder.
Adalah sebuah desa di Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Desaku ini letaknya 3 KM dari Kecamatan Widasari atau persisnya dari Jalur Pantura Indramayu, Jawa Barat.

Entah kenapa nama desaku (Bunder) di masyarakat di sekitar Kabupaten Indramayu tidak begitu di kenal...???
Justru nama panggilan Jimpret lah nama desaku lebih kesohornya.
Aku sendiri tak tau, kenapa bisa begitu..??
Walau apapun namanya tetap aku cinta.
Kita lupakan tentang nama desaku...


Aku seringkali berpikir ketika melihat di sekeliling desaku, apabila aku mengamati sungguh perkembangan yang ada begitu lambatnya. 
Infrastruktur Jalan  yang tak kunjung membaik konon penyebabnya struktur tanah yang labil dan tingkat ekonomi masyarakatnya yang nyaris sama dari tahun ke tahun.
Alhamdulillah semenjak tahun 2008 Insfrastruktur menuju Kecamatan sudah mulai di beton.
Aku sempat berandai-andai kalau saja uang yang dicuri oleh pencuri berdasi seperti kasus Gayus itu digunakan untuk membangun perekonomian di desa-desa pastilah lain ceritanya.
Masyarakat yang menyandarkan hidupnya di kampung sangat jelas terlihat stagnan dari segi ekonominya.
Tapi bagi sebagian yang mencoba peruntungannya di luar kampung halaman terlihat sedikit lebih mapan. 
Biasanya yang mencoba mengais rejeki di luar seperti menjadi TKI, merantau di kota-kota besar

seperti Jakarta, Bandung  dan lainnya, terlihat kehidupannya jauh lebih baik. 
Tapi hanya orang-orang tertentu saja yang berani berhijrah ke luar tanah kelahiran dan itu tidak lebih dari 15% nya.
- See more at: http://deddydoank.blogspot.com/2013/09/bunder-jimpretku.html#sthash.oHoWbc82.dpuf
Sudah lama aku pengen banget nulis tentang profil dari tanah kelahiranku yaitu desa Bunder.
Desa Bunder.
Adalah sebuah desa di Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Desaku ini letaknya 3 KM dari Kecamatan Widasari atau persisnya dari Jalur Pantura Indramayu, Jawa Barat.

Entah kenapa nama desaku (Bunder) di masyarakat di sekitar Kabupaten Indramayu tidak begitu di kenal...???
Justru nama panggilan Jimpret lah nama desaku lebih kesohornya.
Aku sendiri tak tau, kenapa bisa begitu..??
Walau apapun namanya tetap aku cinta.
Kita lupakan tentang nama desaku...


Aku seringkali berpikir ketika melihat di sekeliling desaku, apabila aku mengamati sungguh perkembangan yang ada begitu lambatnya. 
Infrastruktur Jalan  yang tak kunjung membaik konon penyebabnya struktur tanah yang labil dan tingkat ekonomi masyarakatnya yang nyaris sama dari tahun ke tahun.
Alhamdulillah semenjak tahun 2008 Insfrastruktur menuju Kecamatan sudah mulai di beton.
Aku sempat berandai-andai kalau saja uang yang dicuri oleh pencuri berdasi seperti kasus Gayus itu digunakan untuk membangun perekonomian di desa-desa pastilah lain ceritanya.
Masyarakat yang menyandarkan hidupnya di kampung sangat jelas terlihat stagnan dari segi ekonominya.
Tapi bagi sebagian yang mencoba peruntungannya di luar kampung halaman terlihat sedikit lebih mapan. 
Biasanya yang mencoba mengais rejeki di luar seperti menjadi TKI, merantau di kota-kota besar

seperti Jakarta, Bandung  dan lainnya, terlihat kehidupannya jauh lebih baik. 
Tapi hanya orang-orang tertentu saja yang berani berhijrah ke luar tanah kelahiran dan itu tidak lebih dari 15% nya.
- See more at: http://deddydoank.blogspot.com/2013/09/bunder-jimpretku.html#sthash.oHoWbc82.dpuf

Sudah lama aku pengen banget nulis tentang profil dari tanah kelahiranku yaitu desa Bunder.
Desa Bunder,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Adalah sebuah desa di Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Desaku ini letaknya 3 KM dari Kecamatan Widasari atau persisnya dari Jalur Pantura Indramayu, Jawa Barat.
Entah kenapa nama desaku (Bunder) di masyarakat di sekitar Kabupaten Indramayu tidak begitu di kenal...???
Justru nama panggilan Jimpret lah nama desaku lebih kesohornya.
Aku sendiri tak tau, kenapa bisa begitu..??
Walau apapun namanya tetap aku cinta.
Kita lupakan tentang nama desaku...
Aku seringkali berpikir ketika melihat di sekeliling desaku, apabila aku mengamati sungguh perkembangan yang ada begitu lambatnya.
Infrastruktur Jalan  yang tak kunjung membaik konon penyebabnya struktur tanah yang labil dan tingkat ekonomi masyarakatnya yang nyaris sama dari tahun ke tahun.
Alhamdulillah semenjak tahun 2008 Insfrastruktur menuju Kecamatan sudah mulai di beton.
Aku sempat berandai-andai kalau saja uang yang dicuri oleh pencuri berdasi seperti kasus Gayus itu digunakan untuk membangun perekonomian di desa-desa pastilah lain ceritanya.
Masyarakat yang menyandarkan hidupnya di kampung sangat jelas terlihat stagnan dari segi ekonominya.
Tapi bagi sebagian yang mencoba peruntungannya di luar kampung halaman terlihat sedikit lebih mapan.
Biasanya yang mencoba mengais rejeki di luar seperti menjadi TKI, merantau di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung  dan lainnya, terlihat kehidupannya jauh lebih baik.
Tapi hanya orang-orang tertentu saja yang berani berhijrah ke luar tanah kelahiran dan itu tidak lebih dari 15% nya.
 
Kondisi masyarakat yang agraris memang sangat tidak menguntungkan saat ini.
Karena disaat biaya bercocok tanam hampir impas dengan hasilnya.
Menjadikan masyarakat di Desaku persis seperti yang di katakan Bang Haji Rhoma Irama dalam salah satu bait syair lagunya yaitu
“Gali Lobang Tutup Lobang”.
Kalau ini terus-menerus terjadi maka yang namanya hidup sejahtera tetap hanya menjadi sebuah angan-angan dan impian.
Apa yang terjadi di daerah tempat aku rasanya cukup mewakili desa-desa di negeri ini.
Kami berharap pihak Penmerintah segera kembali berpikir untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.
Mereka miskin bukan karena malas...!!!
Tapi disebabkan tidak adanya peluang dan kesempatan yang memadai untuk mensejahterakan dirinya.
Bagaimana yang terjadi di tanah kelahiran anda tidak jauhkah perbedaannya..???.
Bunder Jimpret Tanah kelahiran yang selalu membawa kenangan dimanapun aku berada...
Tanah kelahiran yang selalu memberi aku inspirasi dan motivasi untuk terus bertahan menjalani hidup ini.
Yang dulu sewaktu kecil memberi pelajaran berharga tentang agama dan bacaan Al-Qur'an.
Itulah sekilas tanah kelahiranku yang selalu membawa kesejukan.


Kondisi masyarakat yang agraris memang sangat tidak menguntungkan saat ini.
Karena disaat biaya bercocok tanam hampir impas dengan hasilnya, menjadikan masyarakat di Desaku persis seperti yang di katakan Bang Haji Rhoma Irama dalam salah satu bait syair lagunya yaitu “ Gali Lobang Tutup Lobang”. 
Kalau ini terus-menerus terjadi maka yang namanya hidup sejahtera tetap hanya menjadi sebuah angan-angan dan impian.
Apa yang terjadi di daerah tempat aku rasanya cukup mewakili desa-desa di negeri ini.
Kami berharap pihak Penmerintah segera kembali berpikir untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. 
Mereka miskin bukan karena malas...!!!
Tapi disebabkan tidak adanya peluang dan kesempatan yang memadai untuk mensejahterakan dirinya. 
Bagaimana yang terjadi di tanah kelahiran anda tidak jauhkah perbedaannya..???.
Bunder Jimpret Tanah kelahiran yang selalu membawa kenangan dimanapun aku berada...
Tanah kelahiran yang selalu memberi aku inspirasi dan motivasi untuk terus bertahan menjalani hidup ini.
Yang dulu sewaktu kecil memberi pelajaran berharga tentang agama dan bacaan Al-Qur'an.
Itulah sekilas tanah kelahiranku yang selalu membawa kesejukan. - See more at: http://deddydoank.blogspot.com/2013/09/bunder-jimpretku.html#sthash.n3IRRZd2.dpuf
Sudah lama aku pengen banget nulis tentang profil dari tanah kelahiranku yaitu desa Bunder.
Desa Bunder.
Adalah sebuah desa di Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Desaku ini letaknya 3 KM dari Kecamatan Widasari atau persisnya dari Jalur Pantura Indramayu, Jawa Barat.

Entah kenapa nama desaku (Bunder) di masyarakat di sekitar Kabupaten Indramayu tidak begitu di kenal...???
Justru nama panggilan Jimpret lah nama desaku lebih kesohornya.
Aku sendiri tak tau, kenapa bisa begitu..??
Walau apapun namanya tetap aku cinta.
Kita lupakan tentang nama desaku...


Aku seringkali berpikir ketika melihat di sekeliling desaku, apabila aku mengamati sungguh perkembangan yang ada begitu lambatnya. 
Infrastruktur Jalan  yang tak kunjung membaik konon penyebabnya struktur tanah yang labil dan tingkat ekonomi masyarakatnya yang nyaris sama dari tahun ke tahun.
Alhamdulillah semenjak tahun 2008 Insfrastruktur menuju Kecamatan sudah mulai di beton.
Aku sempat berandai-andai kalau saja uang yang dicuri oleh pencuri berdasi seperti kasus Gayus itu digunakan untuk membangun perekonomian di desa-desa pastilah lain ceritanya.
Masyarakat yang menyandarkan hidupnya di kampung sangat jelas terlihat stagnan dari segi ekonominya.
Tapi bagi sebagian yang mencoba peruntungannya di luar kampung halaman terlihat sedikit lebih mapan. 
Biasanya yang mencoba mengais rejeki di luar seperti menjadi TKI, merantau di kota-kota besar

seperti Jakarta, Bandung  dan lainnya, terlihat kehidupannya jauh lebih baik. 
Tapi hanya orang-orang tertentu saja yang berani berhijrah ke luar tanah kelahiran dan itu tidak lebih dari 15% nya.
- See more at: http://deddydoank.blogspot.com/2013/09/bunder-jimpretku.html#sthash.n3IRRZd2.dpuf
Sudah lama aku pengen banget nulis tentang profil dari tanah kelahiranku yaitu desa Bunder.
Desa Bunder.
Adalah sebuah desa di Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Desaku ini letaknya 3 KM dari Kecamatan Widasari atau persisnya dari Jalur Pantura Indramayu, Jawa Barat.

Entah kenapa nama desaku (Bunder) di masyarakat di sekitar Kabupaten Indramayu tidak begitu di kenal...???
Justru nama panggilan Jimpret lah nama desaku lebih kesohornya.
Aku sendiri tak tau, kenapa bisa begitu..??
Walau apapun namanya tetap aku cinta.
Kita lupakan tentang nama desaku...


Aku seringkali berpikir ketika melihat di sekeliling desaku, apabila aku mengamati sungguh perkembangan yang ada begitu lambatnya. 
Infrastruktur Jalan  yang tak kunjung membaik konon penyebabnya struktur tanah yang labil dan tingkat ekonomi masyarakatnya yang nyaris sama dari tahun ke tahun.
Alhamdulillah semenjak tahun 2008 Insfrastruktur menuju Kecamatan sudah mulai di beton.
Aku sempat berandai-andai kalau saja uang yang dicuri oleh pencuri berdasi seperti kasus Gayus itu digunakan untuk membangun perekonomian di desa-desa pastilah lain ceritanya.
Masyarakat yang menyandarkan hidupnya di kampung sangat jelas terlihat stagnan dari segi ekonominya.
Tapi bagi sebagian yang mencoba peruntungannya di luar kampung halaman terlihat sedikit lebih mapan. 
Biasanya yang mencoba mengais rejeki di luar seperti menjadi TKI, merantau di kota-kota besar

seperti Jakarta, Bandung  dan lainnya, terlihat kehidupannya jauh lebih baik. 
Tapi hanya orang-orang tertentu saja yang berani berhijrah ke luar tanah kelahiran dan itu tidak lebih dari 15% nya.
- See more at: http://deddydoank.blogspot.com/2013/09/bunder-jimpretku.html#sthash.oHoWbc82.dpuf
Sudah lama aku pengen banget nulis tentang profil dari tanah kelahiranku yaitu desa Bunder.
Desa Bunder.
Adalah sebuah desa di Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Desaku ini letaknya 3 KM dari Kecamatan Widasari atau persisnya dari Jalur Pantura Indramayu, Jawa Barat.

Entah kenapa nama desaku (Bunder) di masyarakat di sekitar Kabupaten Indramayu tidak begitu di kenal...???
Justru nama panggilan Jimpret lah nama desaku lebih kesohornya.
Aku sendiri tak tau, kenapa bisa begitu..??
Walau apapun namanya tetap aku cinta.
Kita lupakan tentang nama desaku...


Aku seringkali berpikir ketika melihat di sekeliling desaku, apabila aku mengamati sungguh perkembangan yang ada begitu lambatnya. 
Infrastruktur Jalan  yang tak kunjung membaik konon penyebabnya struktur tanah yang labil dan tingkat ekonomi masyarakatnya yang nyaris sama dari tahun ke tahun.
Alhamdulillah semenjak tahun 2008 Insfrastruktur menuju Kecamatan sudah mulai di beton.
Aku sempat berandai-andai kalau saja uang yang dicuri oleh pencuri berdasi seperti kasus Gayus itu digunakan untuk membangun perekonomian di desa-desa pastilah lain ceritanya.
Masyarakat yang menyandarkan hidupnya di kampung sangat jelas terlihat stagnan dari segi ekonominya.
Tapi bagi sebagian yang mencoba peruntungannya di luar kampung halaman terlihat sedikit lebih mapan. 
Biasanya yang mencoba mengais rejeki di luar seperti menjadi TKI, merantau di kota-kota besar

seperti Jakarta, Bandung  dan lainnya, terlihat kehidupannya jauh lebih baik. 
Tapi hanya orang-orang tertentu saja yang berani berhijrah ke luar tanah kelahiran dan itu tidak lebih dari 15% nya.
- See more at: http://deddydoank.blogspot.com/2013/09/bunder-jimpretku.html#sthash.oHoWbc82.dpuf
Sudah lama aku pengen banget nulis tentang profil dari tanah kelahiranku yaitu desa Bunder.
Desa Bunder.
Adalah sebuah desa di Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Desaku ini letaknya 3 KM dari Kecamatan Widasari atau persisnya dari Jalur Pantura Indramayu, Jawa Barat.

Entah kenapa nama desaku (Bunder) di masyarakat di sekitar Kabupaten Indramayu tidak begitu di kenal...???
Justru nama panggilan Jimpret lah nama desaku lebih kesohornya.
Aku sendiri tak tau, kenapa bisa begitu..??
Walau apapun namanya tetap aku cinta.
Kita lupakan tentang nama desaku...


Aku seringkali berpikir ketika melihat di sekeliling desaku, apabila aku mengamati sungguh perkembangan yang ada begitu lambatnya. 
Infrastruktur Jalan  yang tak kunjung membaik konon penyebabnya struktur tanah yang labil dan tingkat ekonomi masyarakatnya yang nyaris sama dari tahun ke tahun.
Alhamdulillah semenjak tahun 2008 Insfrastruktur menuju Kecamatan sudah mulai di beton.
Aku sempat berandai-andai kalau saja uang yang dicuri oleh pencuri berdasi seperti kasus Gayus itu digunakan untuk membangun perekonomian di desa-desa pastilah lain ceritanya.
Masyarakat yang menyandarkan hidupnya di kampung sangat jelas terlihat stagnan dari segi ekonominya.
Tapi bagi sebagian yang mencoba peruntungannya di luar kampung halaman terlihat sedikit lebih mapan. 
Biasanya yang mencoba mengais rejeki di luar seperti menjadi TKI, merantau di kota-kota besar

seperti Jakarta, Bandung  dan lainnya, terlihat kehidupannya jauh lebih baik. 
Tapi hanya orang-orang tertentu saja yang berani berhijrah ke luar tanah kelahiran dan itu tidak lebih dari 15% nya.
- See more at: http://deddydoank.blogspot.com/2013/09/bunder-jimpretku.html#sthash.n3IRRZd2.dpuf
Sudah lama aku pengen banget nulis tentang profil dari tanah kelahiranku yaitu desa Bunder.
Desa Bunder.
Adalah sebuah desa di Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Desaku ini letaknya 3 KM dari Kecamatan Widasari atau persisnya dari Jalur Pantura Indramayu, Jawa Barat.

Entah kenapa nama desaku (Bunder) di masyarakat di sekitar Kabupaten Indramayu tidak begitu di kenal...???
Justru nama panggilan Jimpret lah nama desaku lebih kesohornya.
Aku sendiri tak tau, kenapa bisa begitu..??
Walau apapun namanya tetap aku cinta.
Kita lupakan tentang nama desaku...


Aku seringkali berpikir ketika melihat di sekeliling desaku, apabila aku mengamati sungguh perkembangan yang ada begitu lambatnya. 
Infrastruktur Jalan  yang tak kunjung membaik konon penyebabnya struktur tanah yang labil dan tingkat ekonomi masyarakatnya yang nyaris sama dari tahun ke tahun.
Alhamdulillah semenjak tahun 2008 Insfrastruktur menuju Kecamatan sudah mulai di beton.
Aku sempat berandai-andai kalau saja uang yang dicuri oleh pencuri berdasi seperti kasus Gayus itu digunakan untuk membangun perekonomian di desa-desa pastilah lain ceritanya.
Masyarakat yang menyandarkan hidupnya di kampung sangat jelas terlihat stagnan dari segi ekonominya.
Tapi bagi sebagian yang mencoba peruntungannya di luar kampung halaman terlihat sedikit lebih mapan. 
Biasanya yang mencoba mengais rejeki di luar seperti menjadi TKI, merantau di kota-kota besar

seperti Jakarta, Bandung  dan lainnya, terlihat kehidupannya jauh lebih baik. 
Tapi hanya orang-orang tertentu saja yang berani berhijrah ke luar tanah kelahiran dan itu tidak lebih dari 15% nya.
- See more at: http://deddydoank.blogspot.com/2013/09/bunder-jimpretku.html#sthash.oHoWbc82.dpuf
Sudah lama aku pengen banget nulis tentang profil dari tanah kelahiranku yaitu desa Bunder.
Desa Bunder.
Adalah sebuah desa di Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Desaku ini letaknya 3 KM dari Kecamatan Widasari atau persisnya dari Jalur Pantura Indramayu, Jawa Barat.

Entah kenapa nama desaku (Bunder) di masyarakat di sekitar Kabupaten Indramayu tidak begitu di kenal...???
Justru nama panggilan Jimpret lah nama desaku lebih kesohornya.
Aku sendiri tak tau, kenapa bisa begitu..??
Walau apapun namanya tetap aku cinta.
Kita lupakan tentang nama desaku...


Aku seringkali berpikir ketika melihat di sekeliling desaku, apabila aku mengamati sungguh perkembangan yang ada begitu lambatnya. 
Infrastruktur Jalan  yang tak kunjung membaik konon penyebabnya struktur tanah yang labil dan tingkat ekonomi masyarakatnya yang nyaris sama dari tahun ke tahun.
Alhamdulillah semenjak tahun 2008 Insfrastruktur menuju Kecamatan sudah mulai di beton.
Aku sempat berandai-andai kalau saja uang yang dicuri oleh pencuri berdasi seperti kasus Gayus itu digunakan untuk membangun perekonomian di desa-desa pastilah lain ceritanya.
Masyarakat yang menyandarkan hidupnya di kampung sangat jelas terlihat stagnan dari segi ekonominya.
Tapi bagi sebagian yang mencoba peruntungannya di luar kampung halaman terlihat sedikit lebih mapan. 
Biasanya yang mencoba mengais rejeki di luar seperti menjadi TKI, merantau di kota-kota besar

seperti Jakarta, Bandung  dan lainnya, terlihat kehidupannya jauh lebih baik. 
Tapi hanya orang-orang tertentu saja yang berani berhijrah ke luar tanah kelahiran dan itu tidak lebih dari 15% nya.
- See more at: http://deddydoank.blogspot.com/2013/09/bunder-jimpretku.html#sthash.oHoWbc82.dpuf
Sudah lama aku pengen banget nulis tentang profil dari tanah kelahiranku yaitu desa Bunder.
Desa Bunder.
Adalah sebuah desa di Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Desaku ini letaknya 3 KM dari Kecamatan Widasari atau persisnya dari Jalur Pantura Indramayu, Jawa Barat.

Entah kenapa nama desaku (Bunder) di masyarakat di sekitar Kabupaten Indramayu tidak begitu di kenal...???
Justru nama panggilan Jimpret lah nama desaku lebih kesohornya.
Aku sendiri tak tau, kenapa bisa begitu..??
Walau apapun namanya tetap aku cinta.
Kita lupakan tentang nama desaku...


Aku seringkali berpikir ketika melihat di sekeliling desaku, apabila aku mengamati sungguh perkembangan yang ada begitu lambatnya. 
Infrastruktur Jalan  yang tak kunjung membaik konon penyebabnya struktur tanah yang labil dan tingkat ekonomi masyarakatnya yang nyaris sama dari tahun ke tahun.
Alhamdulillah semenjak tahun 2008 Insfrastruktur menuju Kecamatan sudah mulai di beton.
Aku sempat berandai-andai kalau saja uang yang dicuri oleh pencuri berdasi seperti kasus Gayus itu digunakan untuk membangun perekonomian di desa-desa pastilah lain ceritanya.
Masyarakat yang menyandarkan hidupnya di kampung sangat jelas terlihat stagnan dari segi ekonominya.
Tapi bagi sebagian yang mencoba peruntungannya di luar kampung halaman terlihat sedikit lebih mapan. 
Biasanya yang mencoba mengais rejeki di luar seperti menjadi TKI, merantau di kota-kota besar

seperti Jakarta, Bandung  dan lainnya, terlihat kehidupannya jauh lebih baik. 
Tapi hanya orang-orang tertentu saja yang berani berhijrah ke luar tanah kelahiran dan itu tidak lebih dari 15% nya.
- See more at: http://deddydoank.blogspot.com/2013/09/bunder-jimpretku.html#sthash.oHoWbc82.dpuf
Sudah lama aku pengen banget nulis tentang profil dari tanah kelahiranku yaitu desa Bunder.
Desa Bunder.
Adalah sebuah desa di Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Desaku ini letaknya 3 KM dari Kecamatan Widasari atau persisnya dari Jalur Pantura Indramayu, Jawa Barat.

Entah kenapa nama desaku (Bunder) di masyarakat di sekitar Kabupaten Indramayu tidak begitu di kenal...???
Justru nama panggilan Jimpret lah nama desaku lebih kesohornya.
Aku sendiri tak tau, kenapa bisa begitu..??
Walau apapun namanya tetap aku cinta.
Kita lupakan tentang nama desaku...


Aku seringkali berpikir ketika melihat di sekeliling desaku, apabila aku mengamati sungguh perkembangan yang ada begitu lambatnya. 
Infrastruktur Jalan  yang tak kunjung membaik konon penyebabnya struktur tanah yang labil dan tingkat ekonomi masyarakatnya yang nyaris sama dari tahun ke tahun.
Alhamdulillah semenjak tahun 2008 Insfrastruktur menuju Kecamatan sudah mulai di beton.
Aku sempat berandai-andai kalau saja uang yang dicuri oleh pencuri berdasi seperti kasus Gayus itu digunakan untuk membangun perekonomian di desa-desa pastilah lain ceritanya.
Masyarakat yang menyandarkan hidupnya di kampung sangat jelas terlihat stagnan dari segi ekonominya.
Tapi bagi sebagian yang mencoba peruntungannya di luar kampung halaman terlihat sedikit lebih mapan. 
Biasanya yang mencoba mengais rejeki di luar seperti menjadi TKI, merantau di kota-kota besar

seperti Jakarta, Bandung  dan lainnya, terlihat kehidupannya jauh lebih baik. 
Tapi hanya orang-orang tertentu saja yang berani berhijrah ke luar tanah kelahiran dan itu tidak lebih dari 15% nya.
Kondisi masyarakat yang agraris memang sangat tidak menguntungkan saat ini.
Karena disaat biaya bercocok tanam hampir impas dengan hasilnya, menjadikan masyarakat di Desaku persis seperti yang di katakan Bang Haji Rhoma Irama dalam salah satu bait syair lagunya yaitu “ Gali Lobang Tutup Lobang”. 
Kalau ini terus-menerus terjadi maka yang namanya hidup sejahtera tetap hanya menjadi sebuah angan-angan dan impian.
Apa yang terjadi di daerah tempat aku rasanya cukup mewakili desa-desa di negeri ini.
Kami berharap pihak Penmerintah segera kembali berpikir untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. 
Mereka miskin bukan karena malas...!!!
Tapi disebabkan tidak adanya peluang dan kesempatan yang memadai untuk mensejahterakan dirinya. 
Bagaimana yang terjadi di tanah kelahiran anda tidak jauhkah perbedaannya..???.
Bunder Jimpret Tanah kelahiran yang selalu membawa kenangan dimanapun aku berada...
Tanah kelahiran yang selalu memberi aku inspirasi dan motivasi untuk terus bertahan menjalani hidup ini.
Yang dulu sewaktu kecil memberi pelajaran berharga tentang agama dan bacaan Al-Qur'an.
Itulah sekilas tanah kelahiranku yang selalu membawa kesejukan.
- See more at: http://deddydoank.blogspot.com/2013/09/bunder-jimpretku.html#sthash.oHoWbc82.dpuf
Sudah lama aku pengen banget nulis tentang profil dari tanah kelahiranku yaitu desa Bunder.
Desa Bunder.
Adalah sebuah desa di Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Desaku ini letaknya 3 KM dari Kecamatan Widasari atau persisnya dari Jalur Pantura Indramayu, Jawa Barat.

Entah kenapa nama desaku (Bunder) di masyarakat di sekitar Kabupaten Indramayu tidak begitu di kenal...???
Justru nama panggilan Jimpret lah nama desaku lebih kesohornya.
Aku sendiri tak tau, kenapa bisa begitu..??
Walau apapun namanya tetap aku cinta.
Kita lupakan tentang nama desaku...


Aku seringkali berpikir ketika melihat di sekeliling desaku, apabila aku mengamati sungguh perkembangan yang ada begitu lambatnya. 
Infrastruktur Jalan  yang tak kunjung membaik konon penyebabnya struktur tanah yang labil dan tingkat ekonomi masyarakatnya yang nyaris sama dari tahun ke tahun.
Alhamdulillah semenjak tahun 2008 Insfrastruktur menuju Kecamatan sudah mulai di beton.
Aku sempat berandai-andai kalau saja uang yang dicuri oleh pencuri berdasi seperti kasus Gayus itu digunakan untuk membangun perekonomian di desa-desa pastilah lain ceritanya.
Masyarakat yang menyandarkan hidupnya di kampung sangat jelas terlihat stagnan dari segi ekonominya.
Tapi bagi sebagian yang mencoba peruntungannya di luar kampung halaman terlihat sedikit lebih mapan. 
Biasanya yang mencoba mengais rejeki di luar seperti menjadi TKI, merantau di kota-kota besar

seperti Jakarta, Bandung  dan lainnya, terlihat kehidupannya jauh lebih baik. 
Tapi hanya orang-orang tertentu saja yang berani berhijrah ke luar tanah kelahiran dan itu tidak lebih dari 15% nya.
Kondisi masyarakat yang agraris memang sangat tidak menguntungkan saat ini.
Karena disaat biaya bercocok tanam hampir impas dengan hasilnya, menjadikan masyarakat di Desaku persis seperti yang di katakan Bang Haji Rhoma Irama dalam salah satu bait syair lagunya yaitu “ Gali Lobang Tutup Lobang”. 
Kalau ini terus-menerus terjadi maka yang namanya hidup sejahtera tetap hanya menjadi sebuah angan-angan dan impian.
Apa yang terjadi di daerah tempat aku rasanya cukup mewakili desa-desa di negeri ini.
Kami berharap pihak Penmerintah segera kembali berpikir untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. 
Mereka miskin bukan karena malas...!!!
Tapi disebabkan tidak adanya peluang dan kesempatan yang memadai untuk mensejahterakan dirinya. 
Bagaimana yang terjadi di tanah kelahiran anda tidak jauhkah perbedaannya..???.
Bunder Jimpret Tanah kelahiran yang selalu membawa kenangan dimanapun aku berada...
Tanah kelahiran yang selalu memberi aku inspirasi dan motivasi untuk terus bertahan menjalani hidup ini.
Yang dulu sewaktu kecil memberi pelajaran berharga tentang agama dan bacaan Al-Qur'an.
Itulah sekilas tanah kelahiranku yang selalu membawa kesejukan.
- See more at: http://deddydoank.blogspot.com/2013/09/bunder-jimpretku.html#sthash.oHoWbc82.dpuf
Sudah lama aku pengen banget nulis tentang profil dari tanah kelahiranku yaitu desa Bunder.
Desa Bunder.
Adalah sebuah desa di Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Desaku ini letaknya 3 KM dari Kecamatan Widasari atau persisnya dari Jalur Pantura Indramayu, Jawa Barat.

Entah kenapa nama desaku (Bunder) di masyarakat di sekitar Kabupaten Indramayu tidak begitu di kenal...???
Justru nama panggilan Jimpret lah nama desaku lebih kesohornya.
Aku sendiri tak tau, kenapa bisa begitu..??
Walau apapun namanya tetap aku cinta.
Kita lupakan tentang nama desaku...


Aku seringkali berpikir ketika melihat di sekeliling desaku, apabila aku mengamati sungguh perkembangan yang ada begitu lambatnya. 
Infrastruktur Jalan  yang tak kunjung membaik konon penyebabnya struktur tanah yang labil dan tingkat ekonomi masyarakatnya yang nyaris sama dari tahun ke tahun.
Alhamdulillah semenjak tahun 2008 Insfrastruktur menuju Kecamatan sudah mulai di beton.
Aku sempat berandai-andai kalau saja uang yang dicuri oleh pencuri berdasi seperti kasus Gayus itu digunakan untuk membangun perekonomian di desa-desa pastilah lain ceritanya.
Masyarakat yang menyandarkan hidupnya di kampung sangat jelas terlihat stagnan dari segi ekonominya.
Tapi bagi sebagian yang mencoba peruntungannya di luar kampung halaman terlihat sedikit lebih mapan. 
Biasanya yang mencoba mengais rejeki di luar seperti menjadi TKI, merantau di kota-kota besar

seperti Jakarta, Bandung  dan lainnya, terlihat kehidupannya jauh lebih baik. 
Tapi hanya orang-orang tertentu saja yang berani berhijrah ke luar tanah kelahiran dan itu tidak lebih dari 15% nya.
Kondisi masyarakat yang agraris memang sangat tidak menguntungkan saat ini.
Karena disaat biaya bercocok tanam hampir impas dengan hasilnya, menjadikan masyarakat di Desaku persis seperti yang di katakan Bang Haji Rhoma Irama dalam salah satu bait syair lagunya yaitu “ Gali Lobang Tutup Lobang”. 
Kalau ini terus-menerus terjadi maka yang namanya hidup sejahtera tetap hanya menjadi sebuah angan-angan dan impian.
Apa yang terjadi di daerah tempat aku rasanya cukup mewakili desa-desa di negeri ini.
Kami berharap pihak Penmerintah segera kembali berpikir untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. 
Mereka miskin bukan karena malas...!!!
Tapi disebabkan tidak adanya peluang dan kesempatan yang memadai untuk mensejahterakan dirinya. 
Bagaimana yang terjadi di tanah kelahiran anda tidak jauhkah perbedaannya..???.
Bunder Jimpret Tanah kelahiran yang selalu membawa kenangan dimanapun aku berada...
Tanah kelahiran yang selalu memberi aku inspirasi dan motivasi untuk terus bertahan menjalani hidup ini.
Yang dulu sewaktu kecil memberi pelajaran berharga tentang agama dan bacaan Al-Qur'an.
Itulah sekilas tanah kelahiranku yang selalu membawa kesejukan.
- See more at: http://deddydoank.blogspot.com/2013/09/bunder-jimpretku.html#sthash.oHoWbc82.dpuf
Sudah lama aku pengen banget nulis tentang profil dari tanah kelahiranku yaitu desa Bunder.
Desa Bunder.
Adalah sebuah desa di Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Desaku ini letaknya 3 KM dari Kecamatan Widasari atau persisnya dari Jalur Pantura Indramayu, Jawa Barat.

Entah kenapa nama desaku (Bunder) di masyarakat di sekitar Kabupaten Indramayu tidak begitu di kenal...???
Justru nama panggilan Jimpret lah nama desaku lebih kesohornya.
Aku sendiri tak tau, kenapa bisa begitu..??
Walau apapun namanya tetap aku cinta.
Kita lupakan tentang nama desaku...


Aku seringkali berpikir ketika melihat di sekeliling desaku, apabila aku mengamati sungguh perkembangan yang ada begitu lambatnya. 
Infrastruktur Jalan  yang tak kunjung membaik konon penyebabnya struktur tanah yang labil dan tingkat ekonomi masyarakatnya yang nyaris sama dari tahun ke tahun.
Alhamdulillah semenjak tahun 2008 Insfrastruktur menuju Kecamatan sudah mulai di beton.
Aku sempat berandai-andai kalau saja uang yang dicuri oleh pencuri berdasi seperti kasus Gayus itu digunakan untuk membangun perekonomian di desa-desa pastilah lain ceritanya.
Masyarakat yang menyandarkan hidupnya di kampung sangat jelas terlihat stagnan dari segi ekonominya.
Tapi bagi sebagian yang mencoba peruntungannya di luar kampung halaman terlihat sedikit lebih mapan. 
Biasanya yang mencoba mengais rejeki di luar seperti menjadi TKI, merantau di kota-kota besar

seperti Jakarta, Bandung  dan lainnya, terlihat kehidupannya jauh lebih baik. 
Tapi hanya orang-orang tertentu saja yang berani berhijrah ke luar tanah kelahiran dan itu tidak lebih dari 15% nya.
Kondisi masyarakat yang agraris memang sangat tidak menguntungkan saat ini.
Karena disaat biaya bercocok tanam hampir impas dengan hasilnya, menjadikan masyarakat di Desaku persis seperti yang di katakan Bang Haji Rhoma Irama dalam salah satu bait syair lagunya yaitu “ Gali Lobang Tutup Lobang”. 
Kalau ini terus-menerus terjadi maka yang namanya hidup sejahtera tetap hanya menjadi sebuah angan-angan dan impian.
Apa yang terjadi di daerah tempat aku rasanya cukup mewakili desa-desa di negeri ini.
Kami berharap pihak Penmerintah segera kembali berpikir untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. 
Mereka miskin bukan karena malas...!!!
Tapi disebabkan tidak adanya peluang dan kesempatan yang memadai untuk mensejahterakan dirinya. 
Bagaimana yang terjadi di tanah kelahiran anda tidak jauhkah perbedaannya..???.
Bunder Jimpret Tanah kelahiran yang selalu membawa kenangan dimanapun aku berada...
Tanah kelahiran yang selalu memberi aku inspirasi dan motivasi untuk terus bertahan menjalani hidup ini.
Yang dulu sewaktu kecil memberi pelajaran berharga tentang agama dan bacaan Al-Qur'an.
Itulah sekilas tanah kelahiranku yang selalu membawa kesejukan.
- See more at: http://deddydoank.blogspot.com/2013/09/bunder-jimpretku.html#sthash.oHoWbc82.dpuf
Sudah lama aku pengen banget nulis tentang profil dari tanah kelahiranku yaitu desa Bunder.
Desa Bunder.
Adalah sebuah desa di Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Desaku ini letaknya 3 KM dari Kecamatan Widasari atau persisnya dari Jalur Pantura Indramayu, Jawa Barat.

Entah kenapa nama desaku (Bunder) di masyarakat di sekitar Kabupaten Indramayu tidak begitu di kenal...???
Justru nama panggilan Jimpret lah nama desaku lebih kesohornya.
Aku sendiri tak tau, kenapa bisa begitu..??
Walau apapun namanya tetap aku cinta.
Kita lupakan tentang nama desaku...


Aku seringkali berpikir ketika melihat di sekeliling desaku, apabila aku mengamati sungguh perkembangan yang ada begitu lambatnya. 
Infrastruktur Jalan  yang tak kunjung membaik konon penyebabnya struktur tanah yang labil dan tingkat ekonomi masyarakatnya yang nyaris sama dari tahun ke tahun.
Alhamdulillah semenjak tahun 2008 Insfrastruktur menuju Kecamatan sudah mulai di beton.
Aku sempat berandai-andai kalau saja uang yang dicuri oleh pencuri berdasi seperti kasus Gayus itu digunakan untuk membangun perekonomian di desa-desa pastilah lain ceritanya.
Masyarakat yang menyandarkan hidupnya di kampung sangat jelas terlihat stagnan dari segi ekonominya.
Tapi bagi sebagian yang mencoba peruntungannya di luar kampung halaman terlihat sedikit lebih mapan. 
Biasanya yang mencoba mengais rejeki di luar seperti menjadi TKI, merantau di kota-kota besar

seperti Jakarta, Bandung  dan lainnya, terlihat kehidupannya jauh lebih baik. 
Tapi hanya orang-orang tertentu saja yang berani berhijrah ke luar tanah kelahiran dan itu tidak lebih dari 15% nya.
Kondisi masyarakat yang agraris memang sangat tidak menguntungkan saat ini.
Karena disaat biaya bercocok tanam hampir impas dengan hasilnya, menjadikan masyarakat di Desaku persis seperti yang di katakan Bang Haji Rhoma Irama dalam salah satu bait syair lagunya yaitu “ Gali Lobang Tutup Lobang”. 
Kalau ini terus-menerus terjadi maka yang namanya hidup sejahtera tetap hanya menjadi sebuah angan-angan dan impian.
Apa yang terjadi di daerah tempat aku rasanya cukup mewakili desa-desa di negeri ini.
Kami berharap pihak Penmerintah segera kembali berpikir untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. 
Mereka miskin bukan karena malas...!!!
Tapi disebabkan tidak adanya peluang dan kesempatan yang memadai untuk mensejahterakan dirinya. 
Bagaimana yang terjadi di tanah kelahiran anda tidak jauhkah perbedaannya..???.
Bunder Jimpret Tanah kelahiran yang selalu membawa kenangan dimanapun aku berada...
Tanah kelahiran yang selalu memberi aku inspirasi dan motivasi untuk terus bertahan menjalani hidup ini.
Yang dulu sewaktu kecil memberi pelajaran berharga tentang agama dan bacaan Al-Qur'an.
Itulah sekilas tanah kelahiranku yang selalu membawa kesejukan.
- See more at: http://deddydoank.blogspot.com/2013/09/bunder-jimpretku.html#sthash.oHoWbc82.dpuf
Sudah lama aku pengen banget nulis tentang profil dari tanah kelahiranku yaitu desa Bunder.
Desa Bunder.
Adalah sebuah desa di Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Desaku ini letaknya 3 KM dari Kecamatan Widasari atau persisnya dari Jalur Pantura Indramayu, Jawa Barat.

Entah kenapa nama desaku (Bunder) di masyarakat di sekitar Kabupaten Indramayu tidak begitu di kenal...???
Justru nama panggilan Jimpret lah nama desaku lebih kesohornya.
Aku sendiri tak tau, kenapa bisa begitu..??
Walau apapun namanya tetap aku cinta.
Kita lupakan tentang nama desaku...


Aku seringkali berpikir ketika melihat di sekeliling desaku, apabila aku mengamati sungguh perkembangan yang ada begitu lambatnya. 
Infrastruktur Jalan  yang tak kunjung membaik konon penyebabnya struktur tanah yang labil dan tingkat ekonomi masyarakatnya yang nyaris sama dari tahun ke tahun.
Alhamdulillah semenjak tahun 2008 Insfrastruktur menuju Kecamatan sudah mulai di beton.
Aku sempat berandai-andai kalau saja uang yang dicuri oleh pencuri berdasi seperti kasus Gayus itu digunakan untuk membangun perekonomian di desa-desa pastilah lain ceritanya.
Masyarakat yang menyandarkan hidupnya di kampung sangat jelas terlihat stagnan dari segi ekonominya.
Tapi bagi sebagian yang mencoba peruntungannya di luar kampung halaman terlihat sedikit lebih mapan. 
Biasanya yang mencoba mengais rejeki di luar seperti menjadi TKI, merantau di kota-kota besar

seperti Jakarta, Bandung  dan lainnya, terlihat kehidupannya jauh lebih baik. 
Tapi hanya orang-orang tertentu saja yang berani berhijrah ke luar tanah kelahiran dan itu tidak lebih dari 15% nya.
Kondisi masyarakat yang agraris memang sangat tidak menguntungkan saat ini.
Karena disaat biaya bercocok tanam hampir impas dengan hasilnya, menjadikan masyarakat di Desaku persis seperti yang di katakan Bang Haji Rhoma Irama dalam salah satu bait syair lagunya yaitu “ Gali Lobang Tutup Lobang”. 
Kalau ini terus-menerus terjadi maka yang namanya hidup sejahtera tetap hanya menjadi sebuah angan-angan dan impian.
Apa yang terjadi di daerah tempat aku rasanya cukup mewakili desa-desa di negeri ini.
Kami berharap pihak Penmerintah segera kembali berpikir untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. 
Mereka miskin bukan karena malas...!!!
Tapi disebabkan tidak adanya peluang dan kesempatan yang memadai untuk mensejahterakan dirinya. 
Bagaimana yang terjadi di tanah kelahiran anda tidak jauhkah perbedaannya..???.
Bunder Jimpret Tanah kelahiran yang selalu membawa kenangan dimanapun aku berada...
Tanah kelahiran yang selalu memberi aku inspirasi dan motivasi untuk terus bertahan menjalani hidup ini.
Yang dulu sewaktu kecil memberi pelajaran berharga tentang agama dan bacaan Al-Qur'an.
Itulah sekilas tanah kelahiranku yang selalu membawa kesejukan.
- See more at: http://deddydoank.blogspot.com/2013/09/bunder-jimpretku.html#sthash.oHoWbc82.dpuf